Blogvertise

Support

Klik Disini

Minggu, 26 April 2009

Asal mula permusuhan ayam dan elang


Pada zaman dahulu ada dua sahabat yang sangat akrab, yaitu seekor burung elang dan seekor ayam jantan keduanya berkawan baik, hidup rukun, tolong menolong. Setiap harinya keduanya mencari makanan bersama ? sama.

Karena terbiasa mencari makan bersama, suatu ketika pergilah kedua sahabat baik tersebut kesebuah hutan yang cukup lebat dan jauh dari tempat tinggal mereka.
Saking asiknya menyantap biji-bijian, tanpa di mereka sadari sudah dari tadi kedua sahabat baik tersebut di intai oleh seekor srigara yang memang sudah sangat kelaparan.

Setelah dirasa cukup aman, maka melompatlah srigara yang lapar tadi ke arah ayam jantan. Karena tidak sigap, maka srigara yabg lapar itu berhasil melukai si ayam jantan dengan cakarnya yang tajam.

Menyadari nyawanya dalam bahaya, maka si ayam jantan pun segera lari dan berteriak minta tolong.
Tentu saja teriakan si ayam jantan mengagetkan sahabat baiknya si elang yang sedari tadi ke asikan menyantap biji-bijian jagung.

Seketika itu juga burung elang membantu sahabatnya. Dengan kekuatan tenaganya ia menerkam dan melukai badan serigala. Ayam jantan dapat melepaskan diri dan bersembunyi di celah ? celah batu. Serigala meraung kesakitan, berhenti mengejar ayam jantan, kemudian terus terbalik melarikan diri.

Elang : ?Keluarlah sahabatku, Srigara yang jahat sudah pergi.?
Ayam jantan : ?Terima kasih elang, engkau telah menyelamatkanku .?
Elang : ?Kenapa sahabatku, tampaknya engkau sedih sekali, engkau sakit ??
Ayam jantan : ?Tidak, aku tidak sehat. Aku mau bertanya padamu sahabatku.?
Elang : ?Apa kawan, tanyalah.?
Ayam jantan : ?Kenapa engkau dapat terbang tinggi, aku melompat pun tidak bisa. Bukankah kita sama ? sama burung ??
Elang : ?Dulu aku juga tidak dapat terbang. Setelah aku menjahit kedua sayapku dengan jarum emas ini, sayapku menjadi rapat dan sayapun bisa terbang.?
Ayam jantan : ?Kalau begitu bolehkah aku meminjam jarum emas itu ??
Elang : ?Boleh, kau harus ingat yang kau jahit kedua sayapmu supaya rapat sehingga engkau bisa terbang. Kau harus berjanji tidak akan meminjamkan jarum itu kepada siapapun, dan jangan sampai hilang.?
Ayam jantan : ?Sahabatku, engkau tak usah bimbang. Aku akan berhati ? hati dan akan segera mangembalikannya kepadamu.?

Burung elangpun menyerahkan jarum emas itu kepada ayam jantan. Ayam jantan menerimanya dengan gembira. Ayam jantanpun menjahit keduanya sayapnya. Tetapi ia tidak sabar, belum selesai menjahit, ayam itu terus mengepakkan sayapnya dan melompat ke atas pagar.
?Kukuruyukkkkk, aku dapat terbang.? seru si ayam jantan
Ayam jantan itu rupanya diperhatikan oleh ayam betina yang kebetulan lewat disitu.

Ayam betina : ?Bagaimanakah engkau bisa terbang ??
Ayam jantan : ?Aku menjahit sayapku dengan jarum emas ini.?
Ayam betina : ?Boleh aku pinjam ??
Ayam jantan : ?Pakailah dan setelah itu lompatlah disisiku.?

Ayam betina cepat ? cepat menjahit sayapnya dan berkotek sombong.
Sama seperti si ayam jantan, belum selesai si ayam betina menjahit sayapnya diapun segera melompat ke arah si ayam jantan.

Ayam jantan : ?Dimana jarum emas itu ??
Ayam betina : ?Tadi aku letakkan ditanah.?
Ayam jantan : ?Aku khawatir jarum itu hilang.?
Jarum itu kepunyaan sahabatku, si elang. Kita mesti mencari sampai dapat.?
lalu si ayam jantan yang di bantu ayam betinapun segera mencakar tanah dengan maksud untuk menemukan jarum emas.
Dan ayam jantan merasa kecewa dan bersedih hati karena merasa bersalah meminjamkan jarum emas itu.


Elang : ?Wah pagi ? pagi sudah mencakar ? cakar tanah.? Bagaiman sekarang, engkau sudah dapat terbang ?
Ayam jantan : ?Aku hanya dapat melompat setinggi pagar dan aku minta maaf padamu.?
Elang : ?Kenapa engkau mesti minta maaf wahai sahabatku??
Ayam jantan : ?Jarum emasmu telah hilang.?
Elang : ?Engkau tidak menurut kata saya. Engkau telah ingkar janji.? Aku tidak mau bersahabat denganmu lagi.?
Elang : "Jika engkau tidak mengembalikan jarum emasku segera maka, setiap keturunanku akan memakan keturunanmu"
Sumpah si elang dengan penuh emosi.
Ayam betina : ( Ia pun bertelur dan menetas enam ekor anak ).
Ayam jantan : ?Kau harus menjaga anak ? anakmu agar jangan dibiarkan berjalan sendiri ? sendiri.?
Ayam betina : ?Hai ayam jantan, aku melihat elang terbang rendah.?
Ayam jantan : ?Mungkin ia akan menyambar anakmu karena kau telah menghilangkan jarum emas miliknya.?

Elang pun menyambar seekor anak ayam

Ayam betina : ?Jangan ambil anakku.?
Ayam jantan : ?Sebaiknya kita mencari jarum emas itu.?
Ayam betina : ?Baiklah.?
Elang : ?Apakah kalian sudah menemukan jarum emas itu ??
Ayam jantan : ?Belum, tapi kami berharap kau tidak akan menyambar anak ayam milik betina lagi.?
Elang : ?Tidaaaaak! sebelum kalian mengembalikan jarum emasku, maka aku dan keturunanku akan memakan setiap keturunanmu? (kata elang marah)

Akhirnya mulai saat itu ayam dan elang bermusuhan akibat jarum emas milik si elang dihilangkan oleh ayam.

Dan ayampun selalu mencakar-cakar tanah dengan harapan dapat menemukan jarum emas milik si elang yang telah di hilangkan.


Diceritakan ulang dari buku pandai berbahasa indonesia



Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

5 komentar:

[+/-]Klik untuk tampil/sembunyi komentar

Anonim mengatakan...

ah yang bener...?

jfaizal on 13 Mei 2009 pukul 09.54 mengatakan...

Waaah... kalo begitu, ayo bro-bro sekalian kita bantuin si ayam mencari jarum emasnya.. kan kasihan ayam selalu tertindas... :D:D

Unknown on 6 Januari 2017 pukul 19.14 mengatakan...

Persis seperti film "pada zaman dahulu" di mnctv ya hehe

Andy on 18 Mei 2019 pukul 18.03 mengatakan...

Ini cerita di buku bahasa indonesia kelas 2 sd ki dulu

Anonim mengatakan...

Ya betul..cerita si ayam jantan dan elang bermusuhaan


[+/-]Show or Hide Comments

Posting Komentar

Silahkan Memberi komentar, saran, kritik, keripik, caci maki dan lainnya. Tapi jangan Permalukan harga diri dengan spam komentar.

 

Copyright 2008 by edylaw blog | themes by One 4 All